Banyak orang memakai parfum untuk menunjang aktivitasnya agar tetap wangi sepanjang hari. Tubuh yang wangi dan fresh mampu meningkatkan rasa percaya diri ketika beraktivitas. Apalagi bagi yang selalu bertemu banyak orang, tentu memakai parfum adalah suatu kewajiban.
Meski digunakan untuk wewangian, ternyata parfum itu ada banyak jenisnya loh. Bahkan antara Parfum maupun Eau de Parfum sendiri merupakan dua jenis parfum yang berbeda. Lantas, apa yang membedakan keduanya? Melalui artikel ini, saya akan membahas apa saja jenis parfum dan mana yang paling tahan lama. Yuk baca terus artikelnya hingga selesai ya.
Mengapa Parfum Ada Banyak Jenisnya?
Parfum memiliki banyak jenisnya, karena tingkat konsentratnya pun berbeda-beda. Konsentrat adalah bahan yang menentukan daya tahan tiap jenis parfum. Perbedaan daya tahan setiap parfum terletak pada perbandingan essential oils (minyak esensial atau minyak inti) dan perfume base di dalamnya.
Essential oils merupakan minyak inti untuk membuat parfum. Minyak alami ini yang akan menentukan wangi dari sebuah parfum. Base atau bahan dasar biasanya berupa air, alkohol atau bahkan minyak. Fungsinya untuk melarutkan dan membuat ekstrak parfum ini hingga bisa terserap ke dalam kulit.
Jenis-jenis essential oils yang digunakan untuk membuat parfum juga menentukan kadar wangi dari sebuah parfum. Essential oils biasanya terbuat dari bahan alami berasal dari tumbuh-tumbuhan, tetapi ada juga yang berupa sintetis atau buatan manusia.
Jenis-jenis Parfum yang Wajib Diketahui. Mana yang Paling Tahan Lama?
Setelah membaca ringkasan di atas, Anda sudah tahu bahwa parfum itu bukan hanya satu jenis saja, tetapi terdiri dari beberapa jenis. Nah, berikut ini adalah jenis-jenis parfum yang perlu Anda ketahui dan mana yang paling awet wanginya.
1. Parfum (perfume)
Jenis parfum punya kadar essential oils yang paling tinggi dibanding jenis parfum lainnya, yaitu sekitar 20 - 30 persen. Tekstur parfum biasanya lebih oily dan memiliki aroma yang lebih kuat pada kulit. Bahan dasar parfum sangat sensitif terhadap suhu ruangan maupun cuaca. Daya tahan parfum mampu bertahan pada kulit bahkan hingga 24 jam. Wanginya bisa bertransformasi dalam beberapa fase setelah disemprotkan pada kulit.
Komposisi parfum sangat mudah berubah, tergantung dari suhu di sekitar serta paparan matahari, maka dari itu parfum justru sebaiknya cepat dihabiskan. Jika tidak, maka wanginya akan cepat berubah.
2. Eau de Parfum (EDP)
Jenis parfum ini berada setingkat di bawah parfum, dengan kandungan ekstrak parfum sekitar 10 - 20 persen. Biasanya Eau de Parfum mampu bertahan hingga 8 jam setelah disemprotkan. Meski daya tahannya berada di bawah parfum, tetapi kandungan alkoholnya yang cukup banyak membuat parfum ini mudah diserap oleh kulit.
3. Eau de Toilette (EDT)
Eau de Toilette memiliki kadar minyak hanya sebesar 5 - 15 persen saja dari keseluruhan komposisi. Pada umumnya parfum jenis EDT ini dikemas dalam botol spray berbahan plastik atau botol mika. Formulasinya ringan, sehingga membuat parfum EDT ini cukup populer dengan harga yang cukup terjangkau.
Untuk daya tahannya sendiri hanya sekitar 2 - 4 jam saja. Wanginya lebih mudah menguap. Agar Anda tetap wangi, maka perlu menyemprotkannya beberapa kali dalam sehari.
4. Eau de Cologne atau Cologne
Eau de Cologne merupakan salah satu pewangi badan yang cukup populer di kalangan pria. Memiliki kadar oil yang cukup rendah, yakni sekitar 2 - 4 persen saja. Biasanya ukuran kemasan botolnya cukup besar, sehingga dinilai kurang praktis untuk dibawa ke mana-mana.
Parfum jenis cologne hanya mampu bertahan sekitar 2 - 3 jam saja. Agar bisa tetap wangi sepanjang hari, sebaiknya semprotkan cologne beberapa kali. Jenis cologne hanya bisa digunakan pada kulit dan bukan pada ketiak. Wanginya akan berubah ketika Anda mulai berkeringat.
5. Deodorant Body Spray
Jika Anda punya masalah bau badan, sebaiknya pakai pewangi badan yang mengandung zat antiperspirant yang mampu menahan ketiak agar tidak basah berlebihan. Memakai cologne saja tidak cukup. Anda memutuhkan deodorant body spray yang mampu menjaga badan tetap wangi, tetapi mengandung zat aktif yang mampu menahan keringat.
Parfum jenis deodorant body spray mengandung sekitar 1 - 3 persen kadar essential oils. Antiperspirant pada parfum jenis ini mengandung zat aktif yang mampu menghambat produksi keringat penyebab bakteri. Hasilnya? Keringat jadi tidak bau, karena kandungan ekstrak parfumnya mampu menempel pada tubuh dengan sempurna.
Nah demikian 5 jenis parfum yang bisa Anda coba. Mungkin saja Anda bisa mengombinasikan beberapa jenis parfum untuk menunjang produktivitas. Misalnya saja deodorant body spray dikombinasikan dengan parfum ataupun EDP. Wanginya bakal tahan lebih lama.
Semoga bermanfaat.