Kurikulum memiliki peranan yang sangat penting di dalam dunia pendidikan. Dapat dikatakan, kurikulum merupakan ruh dari sebuah sistem pembelajaran yang ada. Dengan menerapkan kurikulum yang tepat, setiap individu yang sedang menempuh pendidikan akan mendapatkan target pembelajaran yang sesuai.
Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan, kurikulum pun kerap berubah mengikuti perkembangan yang ada. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di eranya masing-masing. Tujuannya agar setiap peserta didik mampu menyesuaikan diri di dalam lingkungan masyarakat.
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu "curir" yang artinya pelari, dan "curere" yang artinya tempat berpacu. Sebelumnya, istilah kurikulum digunakan dalam dunia olahraga.
Jika diartikan, kurikulum sebagai sebuah jarak yang harus ditempuh seorang pelari agar mendapatkan medali atau penghargaan lainnya. Selanjutnya, istilah kurikulum mulai diadaptasi ke dalam dunia pendidikan. Sehingga mengalami perubahan makna, yaitu sekumpulan mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh setiap peserta didik dalam upaya mendapatkan ijazah maupun penghargaan lainnya.
Menurut UU tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 1 butir 1 disebutkan, kurikulum merupakan seperangkat pengaturan dan rencana mengenai tujuan, isis dan materi pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pendoman keigatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Berikut beberapa penjelasan arti kurikulum oleh para pakar pendidikan :
1. Dr. Nana Sudjana
Dr. Nana Sudjana menulis sebuah buku berjudul "Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah" dan menjelaskan arti kurikulum sebagai kumpulan niat dan harapan yang tertuang dalam bentuk program pendidikan yang kemudian dilaksanakan dan diterapkan oleh guru di sekolah
2. Prof. Dr. S. Nasution
Dalam sebuah bukunya yang berjudul "Kurikulum dan Pengajaran" Prof. Dr. S. Nasution menjelaskan kurikulum adalah serangkaian penyusunan rencana untuk melancarkan proses belajar mengajar. Adapun rencana yang telah disusun tersebut berada di bawah tanggung jawab lembaga pendidikan dan tenaga pengajar
3. Harold B. Alberty
Sementara menurut Harold, kurikulum adalah seluruh kegiatan yang diberikan kepada peserta didik atas tanggung jawab di sekolah. Kurikulum ini tidak hanya sebatas di dalam lingkungan sekolah saja, tetapi juga seluruh kegiatan di luar sekolah
Dapat disimpulkan jika kurikulum merupakan pedoman yang wajib dijalankan oleh para tenaga pengajar untuk menjalankan sistem pembelajaran di lembaga pendidikan masing-masing.
Perbedaan Kurikulum Nasional dan Kurikulum Internasional
Kurikulum nasional adalah kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia yang telah disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Materi pelajaran yang diajarkan di sekolah harus sesuai dengan standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan.
Sementara, kurikulum internasional adalah pedoman yang digunakan di sekolah internasional di mana peserta didik bebas memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya masing-masing dan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya.
Kurikulum nasional fokus pada penguasaan materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini terkesan terlalu monoton, karena setiap peserta didik harus menghapal dan memahami materi yang dipelajari berdasarkan dari buku saja. Hal ini dianggap dapat menghambat perkembangan kreativitas para siswa.
Berbeda dengan kurikulum internasional yang lebih menekankan pada pengembangan keterampilan sosial, emosional dan intelektual siswa, sehingga siswa yang belajar menggunakan kurikulum internasional memiliki tingkat keterampilan yang jauh lebih baik dan tingkat kreativitas yang lebih tinggi.
Mengenal Jenis-jenis Kurikulum Internasional yang Diterapkan di Sampoerna Academy
Sekolah-sekolah internasional yang ada di Indonesia, tentunya harus menggunakan kurikulum internasional yang sesuai dengan sistem pendidikan internasional. Salah satu lembaga pendidikan internasional yang telah menerapkan kurikulum internasional adalah Sampoerna Academy.
Sampoerna Academy bagian dari Sampoerna University yang merupakan sekolah bertaraf internasional yang telah mengadopsi kurikulum internasional berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Math) yang telah diterapkan di Amerika Serikat.
Sampoerna University menawarkan program pendidikan tinggi dengan American-style dan telah bekerja sama dengan Arizona University dalam sebuah Program Double Degree. Dengan mengikuti program ini, memungkinkan mahasiswa mendapatkan dua gelar, baik dari Sampoerna University maupun Arizona University.
Berikut adalah beberapa jenis kurikulum internasional yang diterapkan pada sekolah internasional Sampoerna University di Indonesia :
1. Kurikulum Montessori
Kurikulum Montessori lebih menekankan pada pengembangan karakter dan pengarahan diri, sehingga hanya diterapkan pada tingkat prasekolah maupun sekolah dasar. Kurikulum ini menjadi yang paling populer di sekolah internasioonal.
Metode pembelajaran yang digunakan kurikulum Montessori berfokus pada perilaku dan adaptasi terhadap lingkungan belajar peserta didik, sehingga tidak hanya mengejar untuk mendapatkan nilai akademis saja.
2. Kurikulum International Baccalaureate (IB)
International Baccalaureate (IB) merupakan sebuah program pendidikan internasional yang ditujukan untuk siswa usia 3 hingga 19 tahun.Program ini dikembangkan oleh International Baccalaureate Organization (IBO) pada tahun 168 dengan tujuan memberikan pendidikan yang berkualitas tinggi kepada siswa di seluruh dunia.
Pada kurikulum ini, setiap siswa diberikan kesempatan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan kemampuan siswa, sehingga dapat membantu mereka mengembangkan potensi dan bakat yang mereka miliki.
Kurikulum IB juga menekankan pada pengembangan keterampilan sosial, emosional dan intelektual siswa, sehingga dapat membantu mereka menjadi individu yang jauh lebih terampil.
3. Kurikulum International Cambridge
Kurikulum International Cambridge merupakan salah satu kurikulum internasional yang diterapkan di Samporena Academy. Sesuai dengan namanya, kurikulum ini berasal dari Inggris dan dirancang serta dikembangkan langsung oleh University of Cambridge. Kurikulum ini mengajarkan siswa untuk dapat berlatih berpikir kritis dan analitis.
4. Singaporean Primary School Curriculum (SPC)
Kurikulum yang berasal dari Singapura ini berfokus pada fleksibilitas pembelajaran sesuai dengan potensi dan minat siswa. Tujuannya agar setiap siswa mampu berdaya saing secara global. Kurikulum ini telah dikenal di seluruh dunia atas kemampuannya untuk mengembangkan siswa melalui pemikiran yang kritis dan keterampilan intelektual.
5. International Early Years Curriculum (IEYC)
IEYC adalah kurikulum berbasis penelitian terbaru yang berfokus pada praktik dalam proses pembelajaran anak usia dini dan perkembangan anak antara usia 2 hingga 5 tahun. IEYC juga mendukung bidang pembelajaran melalui inkuiri holistik dan pendekatan berbasis permainan.
Konklusi
Dengan menerapkan kurikulum internasional dalam sistem pendidikan di Indonesia, mampu membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Selain itu juga membantu menyiapkan lulusan berkualitas yang lebih siap dalam menghadapi persaingan kompetensi bekerja secara global.
Setiap siswa juga dapat terhubung dengan banyak orang sekaligus dapat mengenal kebudayaan dari seluruh dunia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan juga menambah wawasan baru di dunia pendidikan.